.: PENDAHULUAN :.
Semakin cepat berkembangnya dunia elektronika, semakin pesat pula canggihnya perlengkapan dilingkungan sekitar kita. Bisa itu handphone, mesin industri, robotik, pemrograman dan laptop. Semua tidak luput dari komponen alektronika, khususnya dalam ilmu teknik telekomunikasi.
Dalam artikel ini akan dibahas tentang sensor. Mengapa harus sensor? Yup,
karna sensor sangat dibutuhkan dalam kehidupan industri. Eitss.. tidak hanya sensor, ternyata sensor
membutuhkan peranan penting yaitu sebuah transduser,
untuk yang
berfungsi untuk mengoptimalkan
penggunaan secara
otomatis.
Tidak hanya itu saja, ternyata sensor dan
transduser juga memiliki peranan penting untuk menjaga keselamatan di masyarakat. Baik itu dibidang
kesehatan, ekonomi dan sosial. Ketepatan dalam memilih (kualitas) sebuah sensor
juga sangat menentukan kinerja sensor.
Ternyata besaran masukan pada
kebanyakan sistem tidak
hanya
besaran listrik, namun seperti besaran fisika, kimia, mekanis dan sebagainya.
A. Pengertian Sensor dan Transduser
Transduser dalam bahasa latin berasal dari kata “traducere” yang berarti mengubah. Sehingga transduser dapat diartikan sebagai suatu piranti yang dapat mengubah suatu energi ke
bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari transduser disebut sensor, karena
bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan mengubahnya
menjadi bentuk energi yang lain. Ada enam macam energi, yaitu :
radiasi, mekanik, panas, listrik, dan kimia.
Sebelum mempelajari sensor dan transduser lebih lanjut, berikut ini ada
contoh sederhana tentang analogi sensor pada tubuh kita :
1.)
Mata
berfungsi sebagai indra
penglihat ketika ada cahaya. Itu sama halnya dengan sensor cahaya. Dimana
cahaya yang masuk akan terdeteksi sensor kemudian diubah ke besaran listrik
agar dapat terlihat.
2.) Hidung
berfungsi untuk
menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia berupa gas. Di dalam rongga
hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Kemudian hidung menanggapi perbedaan antara bau yang satu dengan yang lainnya.
Seperti halnya dengan sensor oksigen.
3.)
Lidah
merupakan
indera yang paling sensitif di antara indera yang lain. Tubuh bisa
mengetahui rasa asin pada garam maupun rasa manis pada gula dengan menggunakan
lidah. Implementasi ini sama dengan prinsip dari sensor kimia yang tidak dapat mendeteksi
besaran fisik melainkan mendeteksi adanya reaksi kimia.
4.) Kulit
merupakan indera
peraba. Di dalam kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba. Tidak semua permukaan
kulit merupakan alat peraba yang sama pekanya. Bagian paling peka adalah ujung
jari dan bibir. Kulit dapat membedakan kasar, halus, panas, dingin, dan sakit. Ini sama hal nya dengan prinsip kerja sensor fisika.
5.) Telinga
merupakan sebuah organ yang
mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan
dan posisi tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar